Orang Kaya di Rusia Bertambah Usai Perang Ukraina, Kok Bisa?

Prajurit Ukraina bergerak menuju garis depan dekat kota Bakhmut, pada 8 Maret 2023, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (AFP via Getty Images/ARIS MESSINIS)

1. Sebanyak 22 nama baru menduduki orang terkaya di Rusia menurut Forbes Rusia.
2. Meningkatnya orang-orang kaya di Rusia selama setahun terakhir didukung oleh tingginya harga sumber daya alam setelah perang dengan Ukraina.
3. Minyak Ural merupakan sumber kehidupan ekonomi Rusia.

Rusia atau yang dikenal dengan Negara Beruang Merah memiliki 110 miliarder resmi yang terdaftar dalam Forbes Rusia. Angka ini naik sebanyak 22 nama dari tahun lalu dimana menurut data Forbes Rusia total kekayaan mereka meningkat menjadi US$ 505 miliar dari US$ 353 miliar pada tahun 2022.

“Orang-orang terkaya di Rusia meningkatkan kekayaan mereka sebesar US$ 152 miliar selama setahun terakhir, yang didukung oleh tingginya harga sumber daya alam dan bangkit kembali dari hilangnya sebagian besar kekayaan mereka setelah perang Ukraina dimulai,” ungkap Forbes Rusia.

Daftar kekayaan tersebut akan lebih banyak jika beberapa nama tidak meninggalkan kewarganegaraan Rusia yakni pendiri DST Global Yuri Milner, pendiri Revolut Nikolay Storonsky, pendiri Freedom Finance Timur Turlov, dan salah satu pendiri JetBrains Sergei Dmitriev dan Valentin Kipyatkov.

“Hasil peringkat daftar kekayaan pada tahun lalu juga dipengaruhi oleh prediksi apokaliptik tentang ekonomi Rusia,” ucap Forbes, bahwa total kekayaan miliarder Rusia adalah US$ 606 miliar pada tahun 2021, sebelum perang dimulai.

Setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan pasukan ke Ukraina pada 24 Februari tahun lalu, Barat memberlakukan sanksi paling berat dalam sejarah modern terhadap ekonomi Rusia dan beberapa orang terkaya menghukum Putin atas perang tersebut.

Putin mengatakan pihak Barat berusaha menghancurkan Rusia dan telah berulang kali menggembar-gemborkan kegagalan sanksi Barat untuk menghancurkan ekonomi Rusia, atau bahkan menghentikan barang-barang mewah Barat, apalagi suku cadang dasar yang berakhir di Rusia.

Ekonomi Rusia menyusut 2,1% pada tahun 2022 di bawah tekanan sanksi Barat, tetapi mampu menjual minyak, logam, dan sumber daya alam lainnya ke pasar global, khususnya ke China, India, dan Timur Tengah.

Dana Moneter Internasional bulan ini memperkirakan pertumbuhan Rusia pada 2023 menjadi 0,7% dari 0,3%, tetapi perkiraan 2024 lebih menurun menjadi 1,3% dari 2,1%. Dana Moneter Internasional juga mengatakan memperkirakan terdapatnya kekurangan tenaga kerja dan perusahaan besar Barat yang dapat merugikan ekonomi negara.

Harga minyak Ural merupakan sumber kehidupan ekonomi Rusia, rata-rata US$ 76,09 per barel pada tahun 2022, naik dari US$ 69 pada tahun 2021. Harga pupuk juga tinggi tahun lalu.

Andrei Melnichenko, orang yang menghasilkan banyak uang dari pupuk, terdaftar sebagai orang terkaya Rusia oleh Forbes dengan perkiraan kekayaan US$ 25,2 miliar, lebih dari dua kali lipat dari perkiraan kekayaannya tahun lalu. Melnichenko tidak dapat dihubungi saat dimintai komentar langsung mengenai peringkat Forbes tersebut.

Vladimir Potanin, presiden dan pemegang saham terbesar Nornickel (GMKN.MM), produsen paladium dan nikel olahan terbesar di dunia, menduduki peringkat kedua terkaya di Rusia dengan kekayaan US$ 23,7 miliar. Potanin juga tidak dapat dihubungi saat dimintai komentar tentang peringkat Forbes tersebut.

Vladimir Lisin, orang yang mengendalikan pembuat baja NLMK (NLMK.MM) dan menduduki peringkat tahun lalu sebagai orang terkaya Rusia, berada di urutan ketiga dalam daftar Forbes Rusia dengan kekayaan US$ 22,1 miliar. Lisin juga tidak dapat dihubungi saat dimintai komentar tentang peringkat Forbes tersebut.

Banyak miliarder Rusia menganggap sanksi Barat sebagai alat yang kaku bahkan rasis.

Membangun kekayaan saat Uni Soviet runtuh, sekelompok kecil taipan yang dikenal sebagai orang yang paling berkuasa untuk membujuk Kremlin di bawah mendiang Presiden Boris Yeltsin untuk memberi mereka kendali atas beberapa perusahaan minyak dan logam terbesar di dunia.

Kesepakatan privatisasi sering mendorong para taipan ke liga orang super kaya dunia, membuat mereka tidak disukai jutaan orang Rusia yang miskin. Tetapi di bawah Putin, beberapa orang yang berkuasa seperti Mikhail Khodorkovsky dan Boris Berezovsky, dilucuti asetnya.

Nama-nama Rusia baru dalam daftar Forbes termasuk miliarder yang menghasilkan uang dari makanan ringan, supermarket, bahan kimia, bangunan, dan obat-obatan, menunjukkan bahwa permintaan domestik Rusia tetap kuat meskipun ada sanksi Barat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*