Pada perdagangan sesi I PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) kembali menanjak menyentuh level Rp 9.000 atau naik 75 poin (0,84%) dibandingkan penutupan perdagangan
Kenaikan harga saham BBCA hari ini didorong cairnya dividen tunai BBCA sebesar Rp170. Dimana dividen ini berasal dari laba bersih BCA selama tahun buku 2022 yang sebesar Rp40,7 triliun.
Dividen tunai tersebut sudah termasuk dividen interim tunai tahun buku 2022 sebesar Rp35,- per saham yang telah dibayarkan oleh Perseroan kepada para pemegang saham pada tanggal 20 Desember 2022, sehingga sisa yang akan dibayarkan Perseroan pada tanggal yang akan ditetapkan oleh Direksi Perseroan adalah sebesar Rp170,- per saham hari ini Jumat (14/4/2023).
Nilai dividen tersebut meningkat 41,4% dibandingkan dividen tunai yang dibagikan untuk tahun buku 2021.
Investor asing pun masih gemar mengoleksi saham BBCA. Selama sepekan BBCA juga masuk dalam Net Foreign Buy dengan total transaksi turnover 1,9 triliun.
Selain itu, BBCA memiliki fundamental yang cukup kuat sehingga dalam kondisi krisis perbankan global, BBCA masih mampu memberikan peningkatan kinerja baik secara laporan keuangan dan harga sahamnya.
Pada sepanjang tahun 2022, total pinjaman Bank BCA naik 11,7% YoY menjadi Rp 711 triliun yang didorong oleh tiga jenis pinjaman yaitu korporasi tumbuh 12,5%, komersial & UKM 10,1%, serta konsumen 11,7%.
Selain itu, perbaikan kualitas kredit mengurangi restrukturisasi pinjaman sebesar 24,6% YoY serta Non Performing Loan (NPL) turun menjadi 1,7% pada 2022 dari 2,2% di tahun 2021.